Wednesday, May 6, 2009

Nama Flu Babi Sudah Tepat

Rabu, 06 Mei 2009 | 18:34 WIB
TEMPO Interaktif, Washington:

Tak masalah bagaimana Anda menyebutnya, namun ilmuwan terkemuka dunia
menyatakan virus yang telah menghinggapi 20 negara itu adalah virus
babi. Pernyataan para pakar ini berbeda dengan pemerintah Amerika
Serikat dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menghindari
penggunaan kata "babi" dan memilih menyebut wabah yang merebak ini
sebagai "flu A" atau "flu H1N1".

Para ilmuwan yang melacak warisan genetis virus tersebut mengatakan,
bila sebagian besar materi genetik virus itu adalah babi dan induknya
adalah virus babi, layaklah bila virus itu menyandang nama flu babi.
Enam dari delapan segmen genetik strain virus itu murni flu babi serta
dua segmen lainnya adalah burung dan manusia, tapi sudah hidup dalam
tubuh babi selama dekade terakhir, kata Dr Raul Rabadan, dosen biologi
komputasional di Columbia University.

Sebuah analisis pendahuluan memperlihatkan bahwa induk genetik terdekat
virus baru itu adalah strain flu babi dari Amerika Utara dan Eurasia,
kata Rabadan.

"Secara ilmiah itu adalah virus babi," kata ahli virologi terkemuka,
Richard Webby, peneliti di St. Jude Children's Research Hospital di
Memphis. Webby adalah Direktur Pusat Kerja Sama WHO untuk Studi Ekologi
Virus Influenza pada Burung dan Binatang Rendah. Dia mendokumentasikan
penyebaran salah satu induk strain virus itu 10 tahun lalu.

Henry Niman, Presiden Recombinomics, sebuah perusahaan Pittsburgh yang
melacak bagaimana perubahan virus itu, mengatakan, "Itu jelas virus
babi. Itu adalah virus flu dari seekor babi, tak ada nama lain untuk
menyebutnya."

Namun, pejabat kesehatan pemerintah mengatakan hal sebaliknya. "Kami tak
tahu dari mana asal virus itu," kata Michael Shaw, Direktur Laboratorium
Sains untuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "Semua
orang menyebutnya flu babi, tapi istilah yang lebih tepat adalah mirip
babi," ujarnya. "Virus itu mirip dengan virus yang kita jumpai pada
babi, tapi itu bukan yang kita lihat ada dalam binatang tersebut."

TJANDRA DEWI | AP

No comments:

Post a Comment