Saturday, May 2, 2009

Bukan Flu Babi, tapi Flu Meksiko

Sabtu, 2 Mei 2009 | 10:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Flu babi saat ini mulai membuat banyak orang
khawatir setelah flu burung. Setelah WHO menyatakan perubahan nama
menjadi influenza A(H1N1), sekarang ada usulan menjadi flu Meksiko.

"Selama ini masyarakat mengetahui penyakit influenza yang marak
belakangan ini sebagai flu babi. Tapi anggapan itu salah, yang benar
adalah influenza H1N1 atau bisa juga influenza meksiko," terang Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan,
Prof Dr Tjandra Yoga Aditama, di Jakarta Sabtu (2/5).

Menurut Yoga, seluruh influenza disebabkan oleh virus yang bernama
influenza, dan influenza dibagi lagi menjadi A, B, dan C. Influenza yang
paling banyak diderita oleh manusia adalah influenza A, kemudian
influenza A dibagi lagi menjadi dua tipe yaitu tipe H dan N.

"Ini merupakan penyakit endemi, yang artinya dapat menyebar dengan
cepat. Jalur penyebarannya pun dari manusia ke manusia, bukan dari hewan
ke manusia," terang dia.

"Masyarakat juga tidak perlu khawatir mengonsumsi daging babi, walaupun
virus H1N1 juga terdapat pada babi, virus yang ada pada babi itu berbeda
dengan virus H1N1 yang menyerang manusia. H1N1 yang ada pada babi dapat
mati setelah diolah dengan matang," lanjutnya.

Yoga juga menerangkan, berdasarkan data WHO pada pukul 05.30 tadi,
sebanyak 367 orang di seluruh dunia telah dinyatakan positif terjangkit
flu meksiko dan 10 penderita meninggal.

Di Asia penyakit ini baru ditemukan di Hongkong. Untuk Indonesia sampai
saat belum ditemukan penderita yang terjangkit kasus ini, dan kasus
paling banyak ditemukan di Meksiko.

RDI

*Komentar : Lalu kalau begitu kenapa sejak awal dinamai flu babi? kalau
umpama tadinya ini berasal dari virus yang ditularkan babi ke manusia,
dan babi dapat terjangkiti berbagai macam virus termasuk virus manusia,
maka lebih baik tidak memelihara babi dulu di dekat pemukiman. Walaupun
kasian juga kalau babi2 yang tidak bersalah dibunuh seperti kasus flu
burung.*

No comments:

Post a Comment