Saturday, May 23, 2009

Manfaat Penggunaan MSG dalam Makanan

By Republika Newsroom
Jumat, 22 Mei 2009 pukul 07:01:00


Hampir semua orang tahu bahwa penambahan MSG pada makanan menyebabkan
rasa makanan menjadi sedap. Rasa sedap ini sebenarnya bukan hanya
sekedar kenikmatan cita rasa pada lidah kita saja. Rasa sedap dari MSG
yaitu rasa umami ternyata secara fisiolois berkaitan erat dengan
pencernaan makanan yang pada akhirnya juga mempengaruhi kesehatan tubuh
kita. Adanya umami dalam makanan menyebabkan otak mendapatkan sinyal
dari reseptor dilidah dan lambung yang memicu produksi kelenjar
pencernaan yang lebih baik bagi kelancaran proses pencernaan makanan.

Rasa umami dari MSG dapat menyedapkan berbagai makanan, baik makanan
Indonesia maupun makanan internasional. MSG efektif dalam menyedapkan
makanan yang secara total memiliki rasa asin dan rasa asam, seperti
bakso kuah dan sayur asam. Namun, penambahan MSG pada sirop manis dan
obat yang pahit tidak akan menyedapkan kedua bahan yang memiliki rasa
manis dan pahit ini.

Meskipun MSG mengandung natrium,namun MSG bukanlah penyumbang utama
natrium dalam makanan yang perlu dihindari oleh penderita darah tinggi
atau penyakit jantung.Penyumbang utama natrium dalam makanan pada
umumnya adalah garam. Kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari
natrium dalam garam. Pengurangan garam dalam makanan menyebabkan
berkurangnya rasa enak makanan yang akhirnya menimbulkan resiko
kekurangan asupan gizi.

Namun demikian, penambahan sedikit MSG pada makanan yang dikurangi
garamnya dapat menurunkan kadar natrium dalam makanan hingga 40% tanpa
mengurangi rasa enak makanan.
Makanan yang kurang garam ini tidak saja baik bagi penderita darah
tinggi dan penyakit jantung, tapi juga bermanfaat bagi orang yang sehat
karena dengan menkonsumsi makanan ini mereka dapat mencegah timbulnya
penyakit-penyakit tersebut.


Ada yang menganggap bahwa jalan pintas untuk mendapatkan makanan yang
sedap adalah dengan menambahkan MSG dan semakin banyak ditambahkan rasa
makanan akan semakin enak. Ini bukanlah hal yang benar. MSG tidak dapat
memperbaiki makanan yang tidak dimasak dengan baik atau bercita rasa
buruk. Demikian pula, sama seperti halnya pemakaian garam yang terlalu
banyak, penambahan MSG yang terlalu banyak juga tidak menyedapkan rasa.

Dosis optimum MSG sebenarnya tergantung dari kandungan glutamat dalam
bahan-bahan makanan yang digunakan. Dosis tersebut berada pada kisaran
0.2% - 0.8% dari volume makanan yag dimakan. Jika makanan memakai
bahan-bahan yang kaya glutamat seperti kecap, terasi dan saos tomat,
maka lebih sedikit MSG diperlukan dibandingkan dengan tidak digunakannya
bahan-bahan tersebut. Penggunaan berdasarkan dosis inilah yang
dimaksudkan oleh pedoman makanan internasional sebagai "Acceptable Daily
Intake Not Specified" atau "Secukupnya"menurut BPOM. Penggunaan MSG yang
melebihi dosis optimum, walaupun tidak membahayakan kesehatan, tetapi
ini tidak realistis karena tidak wajar orang senang memakan makanan yang
tidak sedap akibat penggunaan seperti ini.

No comments:

Post a Comment