Sunday, May 17, 2009

Demi Anak, Orangtua Harus Berhenti Merokok!

Minggu, 17 Mei 2009 | 10:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Udara dalam ruangan ternyata lebih berbahaya
daripada di luar ruangan. Berdasarkan penelitian American College of
Allergies sekitar 50 persen penyakit disebabkan oleh polusi udara dalam
ruangan. Termasuk penyakit asma.

Hal tersebut diungkap dalam Majalah Asma yang dikeluarkan Yayasan Asma
Indonesia yang ditulis Dr. Tria Damayanti. Menurutnya, dari beberapa
pemicu asma dalam ruangan yang patut menjadi perhatian khusus adalah
asap rokok. Karena anak asma yang orangtuanya merokok beresiko lebih
sering terjadi serangan asma akut, infeksi saluran pernapasan dan 6 kali
lebih sering infeksi telinga dibandingkan anak yang orangtuanya tidak
merokok.

Lalu dengan sangat jelas ia mengatakan, rumah penderita asma harus bebas
dari asap rokok. Sekalipun mereka yang merokok tersebut merokok di
ruangan lain atau ketika anak sedang tidur masih tetap berpengaruh
karena zat kimia yang ditinggalkan asap rokok masih tersisa.

Lebih lanjut ia mengatakan berbagai macam polusi dalam ruangan selain
asap rokok, yaitu asap obat nyamuk yang dibakar, disemprot atau
menggunakan listrik dan elektrik asap dapur, hairspray, deodorant, bau
yang tajam, pengharum ruangan dan pembakar sampah.

Selain itu juga terdapat pencetus asma yang dikategorikan sebagai
alergen yaitu debu rumah, tungau, kecoa, jamur, kapuk dan bulu binatang
seperti anjing, kucing, ayam serta burung.

Kemudian ia menambahkan, pencetus asma juga terkait dengan ventilasi
yang buruk. Ventilasi seperti ini akan membuat gas hasil pembakaran saat
memasak seperti nitrogen dioksida, karbon monoksida dan sulfur dioksida
dapat mencapai kadar toksik akan tertahan di dalam ruangan rumah.

ONE

No comments:

Post a Comment