Jumat, 24 April 2009 pukul 16:01:00
YOGHURT: Beberapa jenis makanan seperti sereal, yoghurt dan susu rendah
lemak dapat membantu pembakaran kalori jika dikonsumsi sebelum berolahraga.
Jenis karbohidrat pada makanan yang dikonsumsi sebelum berolahraga dapat
mempengaruhi seberapa banyak pembakaran lemak. Demikian diungkap
penelitian terbaru.
Para wanita yang mengonsumsi makan siang kaya karbohidrat yang tidak
menyebabkan lonjakan gula darah seperti sereal, yogurt dan susu rendah
lemak, dapat membakar lemak lebih banyak hingga 50% saat berolahraga
setelah makan pagi. Jika dibandingkan dengan wanita yang mengonsumsi
makan pagi dengan karbohidrat yang diketahui meningkatkan kadar gula
darah dengan tajam seperti roti putih dan sereal jagung.
Karbohidrat yang menyebabkan peningkatan tajam gula darah dikenal dengan
karbohidrat high-glycemic index, sementara yang lainnya disebut
karbohidrat low-glycemic index.
Sementara para peneliti lainnya juga menemukan menu glicemyc rendah
sangat bermanfaat untuk pembakaran lemak. Penelitian terbaru tersebut
memiliki poin yang unik, menurut pemimpin studi dari Northumbria
University di Inggris, Emma Setevenson.
"Sebagian besar objek penelitian pada efek glycemic sebelum berolahraga
dilakukan pada pria. Ada juga yang memfokuskan pada atlet tertentu,
namun tidak menggambarkan sebagian besar populasi," ujar Emma.
Penelitian yang dilakukannya mengikutsertakan delapan wanita dengan
berat badan rata-rata berusia 24 tahun. Pada dua kesempatan yang
berbeda, para wanita itu mengonsumsi sarapan karbohidrat glycemic tinggi
atau rendah, kemudian tiga jam kemudian diminta berjalan di treadmill
selama 60 menit.
Para peneliti kemudian mengambil contoh darah sebelum makan pagi, saat
dan setelah berolagraga untuk mengukur asam lemak bebas, sebagai tanda
untuk pembakaran lemak.
Lemak rata-rata yang dibakar selama berolahraga adalah 7,4 gram dengan
menu glycemic rendah, namun hanya 3,7 gram untuk makanan dengan
mengandung glycemic tinggi, perbendaannya hingga 50%.
Mengapa perbedannya begitu besar? Para peneliti meyakini makanan dengan
karbohidrat tinggi glycemic diketahui membuat gula darah naik tajam.
Sementara itu, gula darah tidak terlalu merespon karbohidrat rendah
glycemic sehingga tubuh dapat menggunakan lemak pada tubuh untuk
pembakaran dibandingkan gula darah.
Setiap porsi makan pagi yang diberikan pada partisipan sekitar 265
kalori, namun untuk makanan karbohidrat rendah glysemic mengandung lebih
banyak serat.
Stevenson kemudian menyarankan, untuk membakar lemak lebih banyak
sebaiknya memfokuskan pada makan rendah gliserin seperti gandum utuh,
bubur, sereal dengan gandum utuh, kacang kedelai dan roti dari biji
rami. (healthday/rin)
No comments:
Post a Comment